• Detail Berita
KN Tanjung Datu – 1101, kapal patroli terbesar milik Badan Keamanan Laut (Bakamla) yang baru diresmikan, Kamis (18/1/2018). (Foto: iNews/Gusti Yenossa)

BATAM, iNews.id - Badan keamanan laut (Bakamla), meresmikan sebuah kapal patroli terbesar, bernama KN Tanjung Datu – 1101, di Dermaga Palindo Marine Shipyard, Batam, Kamis (18/1/2018) siang. Kapal yang merupakan karya anak bangsa ini nantinya akan berfungsi untuk navigasi.

Peresmian kapal senilai ratusan miliar ini dihadiri langsung oleh Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksdya TNI Ari Soedewo.  Peresmian dilaksanakan dengan acara pemotongan pita oleh Kepala Bakamla dan pemecahan kendi oleh Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari.

Kapal patroli penegakan hukum KN Tanjung Datu – 1101 memiliki spesifikasi keseluruhan dengan panjang 110,00 meter dan lebar 15,5 meter, mesin penggerak pokok 2 unit dengan masing-masing berkekuatan 5.300 tenaga kuda berkecepatan maksimal 18 knot dan kecepatan jelajah 15 knot. 
Kapal ini memiliki kemampuan jelajah sejauh 4.600 nautical mile (endurance 14 hari terus menerus) dan diawaki 76 orang.

KN Tanjung Datu – 1101 menjadi kapal patroli terbesar dan pertama dibangun di Indonesia.Kapal ini akan dioperasikan di perairan wilayah timur dan barat, guna menambah kekuatan dan kemampuan, unsur operasional dalam pengembangan patroli, di wilayah perairan Indonesia.

Pembuatan kapal patroli yang terbesar  milik Bakamla ini menelan biaya seharga Rp208 miliar, yang diambil dari anggaran APBN tahun 2016. Kendati menghabiskan ratusan miliar rupiah, namun anggaran tersebut dikatakan merupakan anggaran terkecil dalam pembuatan kapal patrol.

Kapal yang dibangun oleh PT Palindo Marine melalui proses lelang ini dikerjakan dalam waktu 636 hari sejak tanggal 15 Maret 2016. Seluruh tahapan pembangunan kapal, mulai dari perencanaan desain hingga konstruksi fisik dan instalasi sistem, murni dilakukan tenaga ahli dari dalam negeri.

Pembangunan kapal di bawah pengawasan satuan tugas  pembangunan kapal Bakamla serta disertifikasi oleh Bureau Veritas sebagai badan klasifikasi kapal internasional. "Kapal Tanjung Datu telah melalui serangkaian tahapan dengan sangat baik selama proses pembuatannya di galangan, mulai tahap pembangunan, launching pengapungan kapal pertama kalinya di air, hingga tahap pengujian yang terdiri atas tiga rangkaian yaitu Factory Acceptance Test (FAT,Uji Kelaikan Pabrik), Harbour Accepted Test (HAT,Uji Kelaikan Dermaga), dan Sea Accepted Test (SAT,Uji Kelaikan Laut)," kata Ari Soedewo.  

Dengan keberadaan kapal patroli ini, diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam upaya mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.


Editor : Himas Puspito Putra

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network