• Detail Berita
Tim gabungan dari Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya berhasil menggagalkan penyelundupan sabu-sabu seberat 1,6 ton di Perairan Anambas, Kepri, Selasa (20/2/2018) lalu. (Foto: Ist)

BATAM, iNews.id – Petugas gabungan dari Mabes Polri dan Polda Metro Jaya dibantu Direktorat Bea dan Cukai berhasil menggagalkan penyelundupan sabu-sabu seberat lebih dari 1,6 ton di Perairan Anambas, Kepulauan Riau, Selasa, 20 Februari 2018. Empat ABK asal Taiwan yang diduga bagian dari sindikat internasional diringkus.

Pengungkapan kasus narkoba dengan barang bukti terbanyak ini ternyata tidak semudah membalik telapak tangan. Ada perjuangan keras dan melelahkan yang dialami para anggota tim gabungan dari Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya. Pengintaian selama berhari-hari juga diwarnai mabuk laut dan terbakar teriknya sinar matahari di samudera.

Berdasarkan informasi dari Mabes Polri, informasi penyelundupan barang terlarang itu semula masuk ke direktur narkoba dan kasubdit 2 Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya mengenai akan adanya kapal pengangkut narkoba yang memasuki wilayah Indonesia melalui Perairan Kepulauan Riau.

”Narkoba diangkut kapal berbendera Taiwan, akan diturunkan di Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten,” ujar salah seorang penyidik Polri kepada iNews, Rabu (21/2/2018). Berdasarkan informasi tersebut, dilakukan koordinasi oleh direktur narkoba Polda Metro Jaya kepada Satgassus Polri sehingga dibentuk tim berdasarkan Surat Perintah Tugas tanggal 5 Januari 2018.  Sejak saat itu dimulailah proyes penyelidikan.

Petugas gabungan mulai melakukan pemetaan di wilayah Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, terutama di garis pantai yang dapat digunakan untuk bongkar sabu dari kapal. Untuk pemetaan itu, petugas melakukan under cover (penyamaran) sebagai anggota dinas kepariwisataan yang sedang melakukan penelitian terhadap pengembangan lokasi wisata di wilayah tersebut.

Ada cerita menarik soal pemetaan ini. Anggota reserse narkoba itu sembuh dari gatal-gatal yang selama ini dideranya karena sering mandi di laut. ”Demi tugas, anggota harus berenang di seluruh pantai sebagai cover untuk meneliti pantai,”ujarnya.

Tak hanya itu, kasubdit narkoba yang tidak pernah memasak jadi bisa memasak demi tuntutan tugas. Hal menarik lainnya, yaitu anggota yang sedang menyamar itu sempat merayakan makan malam bersama dengan dipimpin oleh AKBP Doni Alexander

Pada 15 Februari 2018 hasil koordinasi tim dengan sumber informasi serta koordinasi lintas sektor dengan Bea Cukai, tim berangkat menuju Batam. Terpilih enam orang sebagai tim tindak yang berada di kapal Bea Cukai yang dipimpin oleh Kompol Indra Wienny Panjiyoga.


Ternyata, kondisi anggota reserse narkoba saat itu tidak sepenuhnya fit. Mereka kelelahan setelah sebelumnya mengungkap narkoba jenis sabu-sabu seberat 239,7 kg ditambah penyelidikan di Tanjung Lesung.

Dengan semangat juang tinggi anggota satgas tetap melanjutkan penyelidikan dengan melaksanakan patroli laut. Demi tugas mereka pantang mundur meski sejumlah anggota mual hingga muntah karena mabuk laut.

Kerja keras tak hanya dilakukan tim di laut. Pada Senin, 19 Februari 2018 tim surveillance udara yang dipimpin oleh AKBP Audie Latuheru melakukan terbang untuk memantau pergerakan kapal di laut. Pada saat itu ada salah satu anggota yang ikut sebagai tim teropong dan dokumentasi kapal.

Dikarenakan anggota tim yang ikut di pesawat baru pertama kali naik pesawat latih, dia munta tiga kali. Kejadian ini terekam dalam kamera AKBP Latuheru.

Detik-detik menjelang tertangkapnya kapal target, tim advance dipimpin Kasubdit 2 Dit Narkoba Polda Metro Kaya AKBP Dony Alexander menunggu kegiatan seluruhnya dari pelabuhan. Ini pun bukan perkara mudah.

Koordinasi terhambat sinyal telepon satelit. Agar sinyal tertangkap, mereka harus menjauh dari gedung-gedung maupun sinyal elektromagnetik.

Ketika beberapa kapal akhirnya tertangkap radar, Tim Satgas Gabungan Satgassus Polri, Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya menggunakan speed boat nomor lambung BC 70005 dan BC 20007 dari Bea Cukai mengarah ke lokasi.

Kapal Taiwan berhasil digerebek. Polisi mengamankan KM 61870 berbendera Taiwan itu di perairan dekat Pulau Mariam, Kecamatan Belakang Padang, Selasa (20/2/2018) pukul 03.00 WIB. Kapal diketahui membawa 86 karung sabu.

Hasil penyidikan sementara, KM 61870 berbendera Taiwan berlayar dari Pelabuhan Wu zhung, China, dengan dalih mencari kepiting. Mereka telah berlayar selama 40 hari. Empat ABK telah ditahan, yakni Than May Chan (69), Than Yiie (33), Than Chun Wiu (43), dan Shei Leui Hua (63).


Editor : Zen Teguh

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network